|
Subyek: SEJARAH BERDIRINYA INKAI & KARATE INDONESIA Wed Apr 15, 2009 12:30 pm | |
|
SEJARAH BERDIRINYA INKAI
Pada tanggal 15 April 1971, di Jakarta, beberapa karateka aliran Shotokan mendirikan suatu perguruan
dengan nama Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dengan ketua umum
pertamanya Letjen TNI G.H. Mantik dan sebagai ketua dewan guru Drs.
Sabeth Mucshin dengan anggota Wono Sarono, Ottoman Noeh, A. Latief, Dr
Nico A. Lumenta, Albert Lumban Tobing dan A.S.J. Siregar.
Tanggal
25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan
oleh PB FORKI, INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan
karate WUKO 1 di Jepang. Dan Inkai juga merupakan anggota resmi afiliasi
JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di
Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa
disetiap pelosok tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI.
SEJARAH KARATE DI INDONESIA
Karate
masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh
Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air, setelah
menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa
Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar
Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang
mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan
selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan
Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964
di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa
Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton
Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan
karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas
orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah
pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate
ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat
muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai
aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan.
Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak
cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan
di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para
tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan
karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI,
terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi
Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri
sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan
nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan
periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa
periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun
1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun
(ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun
1997 - 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980
sampai sekarang).
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar